Hai, teman-teman! Kalau kalian lagi bingung mau pilih niche apa buat website, Google Trends bisa jadi alat yang super berguna. Google Trends ini bisa kasih tahu kita tren apa yang lagi naik daun, seberapa besar minat orang terhadap topik tertentu, dan juga prediksi popularitasnya di masa depan. Nah, berikut ini langkah-langkah cara memilih niche website dengan menggunakan Google Trends.
1. Akses Google Trends
Pertama-tama, buka Google Trends di [trends.google.com](https://trends.google.com). Di sini, kalian bisa lihat tren terbaru dan melakukan pencarian untuk topik yang kalian minati. Jangan khawatir, ini gratis dan gampang banget digunakannya!
2. Mulai dengan Topik yang Kamu Minati
Misalnya, kamu punya beberapa ide topik yang kamu minati seperti “kesehatan”, “teknologi”, atau “kuliner”. Ketik salah satu topik ini di kotak pencarian Google Trends. Ini penting banget karena kalau kamu menulis tentang sesuatu yang kamu minati, kamu akan lebih bersemangat dan konsisten.
3. Analisis Popularitas Topik
Setelah kamu ketik topik yang kamu minati, Google Trends akan menunjukkan grafik popularitas topik tersebut dari waktu ke waktu. Perhatikan tren ini:
– Tren Naik : Kalau grafik menunjukkan tren naik, artinya topik ini semakin populer. Ini bagus karena menandakan minat yang meningkat.
– Tren Stabil : Kalau grafiknya stabil, artinya topik ini konsisten dicari orang. Ini juga bagus karena ada audiens yang tetap.
– Tren Turun : Kalau grafiknya menurun, mungkin topik ini mulai ditinggalkan orang. Pertimbangkan untuk mencari topik lain.
4. Bandingkan Beberapa Topik
Kalau kamu masih punya beberapa pilihan topik, coba bandingkan mereka. Di Google Trends, kamu bisa membandingkan hingga lima topik sekaligus. Misalnya, kamu bingung antara “kuliner”, “fashion”, dan “teknologi”. Masukkan semua topik ini di Google Trends dan lihat mana yang punya tren lebih baik.
5. Periksa Minat Berdasarkan Lokasi
Google Trends juga bisa kasih tahu kamu di mana topik tertentu paling populer. Ini berguna banget kalau target audiens kamu spesifik. Misalnya, kamu mau buat website tentang wisata di Bali, cek dulu apakah “wisata Bali” populer di kalangan target audiensmu. Caranya, lihat peta di bagian bawah hasil pencarian Google Trends untuk melihat minat berdasarkan lokasi.
6. Lihat Topik Terkait dan Pencarian Teratas
Selain tren utama, Google Trends juga menunjukkan topik terkait dan pencarian teratas yang berhubungan dengan kata kunci yang kamu masukkan. Ini bisa kasih kamu ide tambahan atau sub-niche yang lebih spesifik. Misalnya, kalau kamu cari “kuliner”, kamu mungkin akan lihat topik terkait seperti “resep sehat” atau “makanan vegan” yang juga populer.
7. Gunakan Rentang Waktu yang Berbeda
Coba ubah rentang waktu di Google Trends untuk analisis yang lebih mendalam. Kamu bisa pilih 12 bulan terakhir, 5 tahun terakhir, atau bahkan sejak 2004. Ini membantu kamu melihat tren jangka panjang dan apakah topik tertentu hanya booming sesaat atau punya potensi jangka panjang.
Contoh Kasus: Memilih Niche “Tanaman Hias”
Bayangkan kamu tertarik dengan tanaman hias dan ingin membuat website tentang itu. Mari kita lihat langkah-langkahnya:
1. Cari Topik Utama : Masukkan “tanaman hias” di Google Trends.
2. Analisis Tren : Lihat grafik popularitas. Jika grafik menunjukkan tren naik, ini pertanda bagus.
3. Bandingkan dengan Topik Lain : Bandingkan “tanaman hias” dengan topik lain seperti “tanaman indoor” atau “tanaman sukulen”.
4. Periksa Lokasi : Lihat di mana “tanaman hias” paling populer. Mungkin kamu bisa fokus pada audiens di kota-kota besar yang lebih suka tanaman hias indoor.
5. Lihat Topik Terkait : Periksa topik terkait seperti “cara merawat monstera” atau “jenis-jenis kaktus”. Ini bisa jadi sub-niche yang menarik.
Misalnya, setelah melakukan analisis, kamu lihat bahwa “tanaman hias” punya tren yang naik terus selama beberapa tahun terakhir. Kamu juga perhatikan kalau “tanaman indoor” dan “tanaman sukulen” juga populer, tapi “tanaman hias” lebih stabil naiknya. Lalu, kamu cek lokasi dan ternyata tren “tanaman hias” paling tinggi di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Nah, kamu bisa targetkan audiens di kota-kota besar ini.
Selanjutnya, kamu lihat topik terkait dan menemukan bahwa “cara merawat monstera” dan “jenis-jenis kaktus” juga sering dicari. Kamu bisa buat sub-niche di website kamu, misalnya ada kategori khusus untuk monstera dan kaktus. Jadi, website kamu nggak cuma tentang tanaman hias secara umum, tapi juga ada pembahasan mendalam tentang jenis-jenis tanaman tertentu.